Padang, terbetik.com-Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang melanda sejumlah daerah di Sumbar makin meluas. Hal itu dipicu oleh cuaca panas yang terus berlanjut. Oleh karenanya, perlu kewaspadaan masyarakat agar kebakaran bisa dicegah dan tidak terus meluas.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Sumbar, Erman Rahman menyebutkan, musim kemarau yang melanda sejumlah daerah di Sumbar dengan intensitas suhu di atas 31°C menyebabkan mudah terbakarnya lahan dan hutan. Karena itu, ia mengingatkan masyarakat agar jangan sampai membakar lahan di cuaca seperti sekarang ini. “Di Kabupaten Agam, lahan gambut yang terbakar di Jorong Aia Maruok, Nagari Persiapan Durian Kapeh Darusalam, Kecamatan Tanjung Mutiara,” ujar Erman Rahman.
Lahan gambut yang terbakar tersebut merupakan milik N. (Purn). Brigjen TNI Dasiri Musnal (Dt. Rang Kayo Bungsu). Luas lahan yang terbakar seluas dua hektar dan ditambah kebakaran yang terjadi Minggu (21/2) dan Senin (22/2) seluas 1,5 hektar. Selain itu, juga ada lahan milik N. Jarot (55) dengan luas lahan yang terbakar mencapai 3 hektar.
Tidak hanya di Kabupaten Agam, karhutla juga terjadi di Kabupaten Padang Pariamaan. Di daerah ini karhutla terjadi di Korong Rimbo Batang Harau, Nagari Tapakih, Kecamatan Ulakan Tapakih. Cuaca panas dan kondisi atau tanah yang sudah kering disertai angin kencang telah terjadi kebakaran hutan dan lahan kebun sawit warga sekitar 1,5 hektar.
Ada juga karhutla di Harau Kabupaten Limapuluh Kota. Karhutla juga melanda lahan di Bukit Selayang Pandang, Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), dengan luas lahan yang terbakar 1,5 hektar. Kalau ditotal lahan dan hutan di Sumbar yang terbakar itu mencapai 30 hektar.
Seluruh BPBD Kabupaten Kota saat ini sudah standby untuk mengatasi karhutla. Menurut Erman, daerah yang rawan terjadinya karhutla adalah di kabupaten. Seperti, Kabupaten Dharmasraya, Solok Selatan, Pesisir Selatan, dan Limapuluh Kota. (Ist)