Dharmasraya, terbetik.com-Tiga orang karyawan perkebunan PT Andalas Wahana Berjaya (AWB) di Kabupaten Dharmasraya menjadi korban sambaran petir. Peristiwa itu terjadi Kamis malam ( 18/3) saat hujan deras dan angin kencang. Dua orang korban meninggal dunia.
Kapolres Dharmasraya, AKBP Aditya Galayudha Ferdiansyah SIK MT menyebutkan, dari keterangan yang berhasil dihimpun pihaknya, ketiga korban itu tersambar petir saat melakukan komunikasi telepon, pada Jum’at dini hari sekitar pukul 00.15 WIB.
“Data korban yang diterbitkan pihak RSUD Sungai Dareh, ketiga korban itu masing-masing bernama Yan Fernando Hutagalung (16) yang saat ini masih menjalani perawatan di RSUD setempat,” ujar Aditya.
Sementara dua rekan korban, masing-masing bernama Pendi Halawa (16) dan Jonata Hutagalung (18), dipastikan meninggal dunia pada kejadian tersebut.
Berdasarkan keterangan saksi Dudi Nurlando (43) dan Feri (35), sebelum kejadian ketiga korban naas tersebut mendatangi salah satu menara pemantau api milik perusahaan tersebut guna mencari sinyal sambungan internet seluler dari gawai milik mereka, yang bertempat di Blok G 15 kebun PT. AWB. Para korban itu terlihat menggunakan dua unit sepeda motor menuju lokasi peristiwa, pada Kamis (18/3) malam sekira pukul 20.00 WIB. Sementara pada saat itu wilayah tersebut sedang dilanda badai petir dan cuaca buruk.
“Sesampainya di lokasi, ketiga pemuda tersebut langsung memainkan telepon genggam mereka dengan menggunakan sambungan internet, hingga pada akhirnya petir datang tiba-tiba dan menyambar mereka,” urai AKBP Aditya.
Pada saat kejadian, salah seorang korban yakni Yan Fernando Hutagalung yang turut terdampak sambaran petir, melihat dua rekannya sudah tidak bergerak lagi. Yan Fernando mencoba menyadarkan temannya dengan cara menggoyangkan anggota tubuh mereka namun tidak ada hasil. Melihat keadaan tersebut, dengan sisa kekuatan tubuh yang dimiliki, Yan Fernando berangkat meminta pertolongan ke Camp Pembibitan PT AWB dan pulang kerumahnya untuk membangunkan orang tuanya.
“Setelah mendapatkan informasi tersebut, beberapa orang yang berada di camp tersebut langsung menuju menara itu untuk memastikan dan melakukan pertolongan. Setelah itu seluruh korban diangkut oleh unit Ambulance ke RSUD Sungai Dareh untuk mendapat perawatan medis,” terang AKBP Aditya. (Ist)