Agam, terbetik.com-Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi melakukan panen perdana komoditi bawang KUR Tani BNI cluster, Kelompok Tani Boneh Satangkai di Nagari Kamang Mudiak, Kecamatan Kamang Magek, Kabupaten Agam, Minggu (21/3). Sebagai sarjana pertanian, gubernur tak lupa memotivasi petani agar bisa meningkatkan produksi dan kualitas hasil pertaniannya.
Mahyeldi sangat memperhatikan bidang pertanian di Sumatera Barat. Bahkan, program pertanian menjadi prioritas pembangunan Sumbar sebagai visi Mahyeldi memimpin Sumbar.
Mahyeldi saat panen perdana minta kepada pemerintah untuk betul-betul memperhatikan pembangunan pertanian, sebagai sumber ekonomi terbesar rakyat Sumatera Barat. “Usaha itu hendaknya betul-betul jadi perhatian khusus, karena usaha menjanjikan kehidupan petani dimasa pandemi,” ujar Mahyeldi.
Nagari Kamang Mudiak, menurut gubernur sangat berpotensial dalam pengembangan tanaman bawang, di Nagari Kamang Mudiak, dalam satu hektar lahan, mampu menghasilkan 10 hingga 12 ton bawang. Jika harga bawang semisal Rp20 ribu per kilogram, petani menerima hasil penjualan bawang Rp200 juta perhektar, satu kali panen masa pemeliharaan 80 hari.
Setahun, bawang dapat ditanam 4 kali, tentu juga panennya juga 4 kali, dengan demikian hasil panen bawang yang dapat diraup petani dalam satu tahun mencapai Rp800 juta. “Saya kira ini luar biasa untuk pendapatan harian para petani”, terang Gubernur Mahyeldi, yang sering didengar panggilan Buya itu.
Karena itu, Mahyeldi menilai usaha pertanian adalah usaha yang cukup menjanjikan, terutama disektor usaha budi daya bawang,. Saat ini harga dan kebutuhan bawang sangat tinggi, jelas Buya. Guber juga minta kepada wali nagari dan masyarakat, agar mengolah lahan-lahan yang terlantar, jadikan lahan produktif.
Gubernur menyarankan agar bekerja sama dengan pihak perbankan, agar kedepannya dapat lebih meningkatkan pendapatan para petani. Wali nagari dan camat, juga diminta Mahyeldi, agar memperhatikan komoditi-komoditi apa saja yang cocok ditanam di wilayah masing-masing nagari yang dapat menghasilkan lebih cepat. “Memanfaatkan lahan yang nganggur dengan sebaik-baiknya, untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya kesejahteraan para petani,” ujar Mahyeldi. (ist)