Agam, terbetik.com-Perayaan Idul Fitri dalam masyarakat Sumatera Barat tak hanya pada 1 dan 2 Syawal saja. Perayaan Idul Fitri itu bahkan bisa berlangsung sepekan setelah Lebaran. Masyarakat di daerah punya cara yang unik untuk merayakan hari kemenangan itu.
Salah satu tradisi unik merayakan Idul Fitri berlangsung di Jorong Titih Nagari Padang Tarok Kecamatan Baso, Agam. Masyarakat merayakan Idul Fitri tahun 1442 Hijriah/2021 dengan menggelar beragam permainan tradisional anak nagari.
Koordinator Kegiatan, Junainum menyebutkan, permainan tradisional anak nagari itu salah satu ajang hiburan bagi masyarakat setempat. Menurut Junainum, pegelaran permaian tradisional tahun ini di pusatkan di jalan Sabai Nan Aluih perkampungan Kabun Bukik Putus, jaraknya cukup jauh dari jalan Raya Bukittinggi-Payakumbuh. Artinya, dengan adanya kegiatan pemuda mengadakan beragam hiburan permaian tradisional tersebut, salah satu upaya agar anak-anak dan remaja tidak lagi bermain di sekitar jalan raya.
“Adapun permainan tradisional yang ditampilkan, panjat batang pinang, laga lempar bantal di kolam, pacu karung, si muntu dan hiburan lainnya,” ujar Junainum yang merupakan pensiunan bidan ini.
Arjunis Sutan Mudo salah seorang warga setempat menyambut baik adanya gagasan serta inovasi dari Bidan Junainum. Meski sudah pensiun, Junainum tetap gigih dan bersemangat menggelar berbagai kegiatan yang sifatnya positif serta membangun bersama pemuda dan masyarakat.
Arjunis berharap, dengan kegigihan Bidan Junainum yang diserta inovasi untuk kemajuan kampuang Nagari Padang Tarok, semoga melalui semangat dan kegigihannya itu agar dapat menggali beragam potensi wisata yang ada di Padang Tarok, salah satu di antaranya legenda Sabai Nan Aluih di perkampungan Bukik Duo Jorong Titih. (ist)