Jakarta, terbetik.com-Menyusul setelah dilakukan uji coba sejak 5 Juli 2021, dan mulai Senin 29 Juli 2021 aplikasi “PeduliLindungi” bagi calon penumpang pesawat yang akan berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, kini mulai di uji coba di Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dan 16 bandara lainnya di bawah pengelolaan AP II.
President Director PT Angkasa Pura II (AP II), Muhammad Awaluddin, Selasa (20/7) mengungkapkan Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 847 Tahun 2021 Tentang Digitalisasi Dokumen Kesehatan Bagi Pengguna Transportasi Udara Yang Terintegrasi Dengan Aplikasi PeduliLindungi.
Dikatakan, adapun pemeriksaan/validasi dokumen kesehatan digital (kartu vaksinasi dan hasil tes COVID-19) yang ada di aplikasi PeduliLindungi akan dilakukan di bandara oleh personel Kantor Kesehatan Pelabuhan Kementerian Kesehatan (KKP Kemenkes) maupun di konter check-in oleh maskapai menggunakan scanner barcode dan/atau microsite aplikasi PeduliLindungi.
Sejalan dengan itu, jelas Awaluddin, calon penumpang pesawat wajib mengunduh aplikasi PeduliLindungi di iOS atau Android dan melakukan registrasi. Jika calon penumpang sudah menjalani vaksinasi maka kartu vaksinasi akan muncul di aplikasi tersebut.
Awaluddin menyebutkan calon penumpang juga wajib melakukan tes COVID-19 di 742 laboratorium yang terintegrasi dengan data New All Record (NAR) Kemenkes, di mana nanti hasil tes juga akan langsung diunggah di aplikasi PeduliLindungi. Nama-nama dari 742 laboratorium tersebut tercantum di dalam Surat Edaran Menkes Nomor 4642/2021 Tentang Penyelenggaran Laboratorium Pemeriksaan COVID-19.
Seperti diketahui, tutur Awaluddin, saat ini kartu vaksinasi dan surat hasil tes COVID-19 yang berlaku menjadi syarat bagi calon penumpang pesawat untuk dapat melakukan perjalanan. “Implementasi ini guna memperkuat protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19,” ujarnya.
“Kami memohon dukungan calon penumpang pesawat dalam mengimplementasikan ketentuan ini, yang sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 847 Tahun 2021,” ucap Awaluddin.
Ia mengungkapkan dalam uji coba sejumlah calon penumpang pesawat merasakan manfaat digitalisasi dokumen kesehatan ini, seperti diutarakan oleh salah satu calon penumpang di Bandara Sultan Thaha, Jambi.
“Sangat praktis, jadi kita ga perlu saling kontak untuk memberikan kertas. Tinggal scan, langsung terverifikas. Lebih aman, lebih simpel. Tinggal scan, muncul di layar kita layak terbang atau tidak,” ujar calon penumpang tersebut.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Soekarno-Hatta Kementerian Kesehatan dr Darmawali Handoko, mengungkapkan setelah 2 minggu uji coba, kemudian prosedur ini diterapkan di Bandara Soekarno-Hatta.
Menurutnya, penerapan digitalisasi dokumen kesehatan calon penumpang pesawat yang terintegrasi dengan PeduliLindungi ini juga untuk mencegah atau menghilangkan potensi pemalsuan kartu vaksinasi atau surat hasil tes COVID-19, baik itu PCR atau antigen. (ist)